Metode Pendidikan
Rasulullah SAW
Salah
satu sisi terpenting pendidikan tahap awal dalam Islam adalah penjagaan
identitas (huwiyyah). Penjagaan identitas yang dimaksud adalah penjagaan
moralitas (akhlak) umat. Sebab, menurut Dr. Yusuf Qardlawi bahwa salah satu
kegagalan umat manusia di dunia pada abad 20 adalah kegagalan dalam mendidik
moralitas umat. Maraknya penyimpangan moral baik itu tindak kriminal
(pembunuhan, perjudian, penipuan dll) maupun perzinahan dan pelanggaran HAM
yang menimpa penduduk dunia
Adalah bukti
gagalnya pendidikan moralitas khususnya generasi muda
Penyebab dari kegagalan ini bukan tidak adanya
kesadaran para pendidik,dalam hal ini orang tua-akan pentingnya pendidikan
generasi mendatang, akan tetapi lebih karena kesalahan atau kekeliruan
konsep/metodologi yang diterapkan. Metode yang diterapkan hanya menyangkut satu
aspek saja tidak menyeluruh dan paripurna. Jika diibaratkan, sebuah metode
ibarat permulaan, permulaan yang baik akan melahirkan hasil
Yang baik
Dalam
melaksanakan pendidikan terhadap para sahabat, selain kapasitas pribadi beliau
sendiri menjadi tauladan, terdapat metode tertentu yang dilaksanakan oleh
Rasulullah Saw. sehingga pendidikannya membuahkan hasil dengan menjadikan para
sahabat sebagai anak didik Rasulullah. Rasulullah Saw. sendiri merupakan guru
pertama dalam islam
Metode pendidikan Islam
merupakan unsur dari sistem pendidikan Islam, keberadaannya penting dan memang
harus diperhatikan oleh setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pendidikan,
baik itu guru maupun murid sebagai peserta didik. Secara sederhana kata metode
dipahami sebagai suatu cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan. Dengan
demikian dapat disebutkan bahwa metode pendidikan Islam adalah segala cara dan
usaha yang sistematis dan pragmatis untuk mencapai tujuan pendidikan Islam,
dengan melalui berbagai aktivitas yang melibatkan guru sebagai pendidik dan
murid sebagai anak didik.
Dalam perjalanan
sejarah pendidikan Islam, metode pendidikaan yang diterapkan telah mengalami
berbagai perubahan dan pengembangan. Di antara perkembangan yang terjadi pada
metode pendidikan Islam zaman Rasulullah,. Ahli sejarah mencatat, setidaknya
ada beberapa bentuk metode pendidikan yang diterapkan yaitu :
- Halaqah
Bentuk yang paling
sederhana pendidikan muslim pada masa awal adalah duduk melingkar. Ini
merupakan pengalaman pendidikan yang khas dalam Islam dikenal dengan nama Halaqah,
yang arti harfiahnya sebuah perkumpulan yang melingkar (pengkajian yang
dilakukan dengan duduk melingkar). Dinamakan demikian, karena Nabi SAW duduk di
tengah-tengah dan para sahabat duduk dengan membentuk setengah lingkaran di
depan Nabi SAW.
- Tanya Jawab
Kaidah ini terjadi
ketika Rasulullah terlibat tanya-jawab dengan Malaikat Jibril tentang Rukun
Iman, Rukun Islam, Ikhsan dan Kiamat dihadapan para Sahabat-sahabatnya. Tanya-jawab
tersebut tiada lain adalah metode pengajaran Rasulullah kepada para sahabatnya.
pada masa Nabi SAW. masing-masing sahabat mengajukan pertanyaan tentang masalah
apapun, para sahabat mengajukan pertanyaan tentang apa-apa yang dirasanya sukar
dan belum dipahami.
- Hapalan
Teknik ini adalah salah satu teknik yang terdapat
dalam pribadi Rasulullah, terbukti ketika Rasulullah menerima wahyu Allah yang
pertama, beliau bersungguh-sungguh dan terus menerus menghafalnya agar tidak
lupa sehingga turun jaminan Allah akan kekuatan hafalan dan daya ingat
Rasulullah terhadap wahyu itu. Menghafal sangat penting dalam hal pembelajaran,
seseorang dapat menghafal apabila ada pemahaman terhadap konteks yang dihafal. Pada
zaman Rasulullah, para sahabat di tuntut untuk mampu menghapal apa-apa yang di
sabdakan oleh Rasulullah.
- Cerita
Dalam menyampaikan ajaran Islam, Rasulullah banyak
menggunakan metode bercerita. Hal ini terlihat karena di dalam Al-Quran banyak
sekali terdapat cerita-cerita masa lampau seperti tentang nabi-nabi, juga
umat-umat yang terdahulu.
- Statistik
Pada
zaman sekarang, statistik dianggap sebagai metode ilmiah yang paling efektif
dalam menyelesaikan beberapa permasalahan. Rasulullah telah menggunakan metode
statistik ini ketika beliau mendirikan negara Islam di Madinah. Sebagaimana
bunyi hadist yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim yang diterima dari
Huzaifah bin Al-Yaman R.A: "Kami pernah bersama-sama Rasulullah dan
Baginda bersabda; 'Buatkan data untukku siapa-siapa yang sudah memeluk Islam
"
- Lukisan
Rasulullah dalam mengajar kaum muslimin pernah
menggunakan ranting kayu untuk menggaris di atas tanah dalam menafsirkan
ayat-ayat Al-Quran, seperti yang diisyarakatkan firman-Nya : "Dan
bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalanku yang lurus, maka ikutilah dia;
dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, kerana jalan yang lain itu
mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya, Yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamu agar kamu bertakwa."(Qs. Al-An'am ;153)
- Bahasa Isyarat
Rasulullah bukan saja mengajar dengan lisan kepada
kaumnya, akan tetapi gerak-gerik (demonstrasi) beliau menunjukkan satu metode
pengajaran beliau kepada umatnya. Hal ini karena peranan Rasulullah adalah
sebagai qudwah dan uswah bagi umat manusia sebagaimana yang dijelaskan
di dalam Al-Quran : "Sesungguhnya bagi kamu pada (diri) Rasulullah itu
contoh yang baik bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
akhirat dan dia banyak menyebut Allah."(Qs. Al-Ahjab;
Dalam menyampaikan pengajaran, Rasulullah juga
sering menggunakan gaya atau isyarat dengan anggota badan Rasulullah. Contohnya
ketika beliau menjawab pertanyaan tentang orang yang memelihara anak yatim,
seperti yang digambarkan dalam sabdanya : "Aku dan orang yang
memelihara anak yatim seperti dua ini (diisyaratkan ibu jari dan jari
tengah)"
Kesimpulan
Pada masa Nabi SAW,
pendidikan Islam telah memiliki sistem dan metode yang baik dan relevan untuk
diterapkan pada masa sekarang, dngan terlebih dahulu melakukian
perbaikan pada hal-hal yang tidak sesuai dengan dunia pendidikan. Perbedaan yang nampak ialah pendidikan Islam pada masa Rasulullah SAW
dikenal dan diterapkan sistem Halaqah, dan juga berbagai metode yang telah dijelaskan di atas.
Sistem pendidikan Islam pada periode Rasulullah
SAW yang merupakan sistem pendidikan muslim yang membentuk kepribadian, baik jasmani
maupun rohani dalam rangka membentuk manusia yang mampu
mendalami ilmu naqliyah dan aqliyah. Penyampaian pendidikan ini cukup menarik mulai dari tujuan, gurunya,
muridnya, metode pembelajarannya, serta banyak lagi hal lainnya
Penggunaan berbagai macam metode dalam pengembangan ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang sesuai dengan
al- Qur’an dan al-Sunnah, sehingga nilai-nilai pendidikan
tercapai dengan baik.
Segala macam bentuk sistem dan metode di atas menunjukkan kepada kita
ternyata banyak hal yang perlu digali lebih lanjut serta
dipertahankan dan juga wajib untuk dikembangkan sesuai
dengan harapan dari pendidikan Islam itu sendir
bagus - bagus gan , , , ane tunggu kunjungan baliknya
BalasHapus